Rabu, 11 Juli 2012

PENGARUH RETURN ON INVESMENT (ROI) DAN PERUBAHAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan teknologi komunikasi, dan dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dibutuhkan sumber dana yang besar. Untuk memperluas usahanya, perusahaan dihadapkan pada permasalahan dalam memperoleh dana. Perluasan kegiatan usaha perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber saja, yaitu hutang. Dengan berhutang, perusahaan akan menanggung beban yang cukup besar yang justru dapat menyulitkan posisinya. Untuk itu perusahaan perlu mencari alternative pendanaan lain, yaitu melalui pasar modal.
Pasar modal dipandang sebagai sarana yang efektif untuk menghimpun dana dari masyarakat selain dana dari pihak luar negeri. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengarahan dana investasi jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor usaha.
Pasar modal didefnisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang yang biasa diperjual-belikan, baik dalam hutang modal sendiri, yang diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. (Suad Husnan, ”Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”, 2001: 3)
Pasar modal di Indonesia lahir berdasarkan pada Undang-Undang No. 15/1952 dan berkembang seiring dengan perkembangan dan peningkatan perekonomian Indonesia, hal ini dilihat dari jumlah perusahaan dengan berbagai jenis industri yang go public di bursa efek yang semakin meningkat dari tahun ke tahun yang diiringi peningkatan modal yang terakumulasi.
Sedangkan bagi investor, dengan adanya pasar modal, mereka dapat menginvestasikan dananya pada surat berharga atau financial assets. Sehingga pasar modal dapat diartikan sebagai sarana untuk mempertemukan permintaan dan penawaran dana jangka panjang baik dalam bentuk saham maupun obligasi. Pasar modal, sebagai salah satu kekuatan dalam memobilisasi dana masyarakat, diharapkan dapat berperan aktif dalam menunjang keberhasilan pengarahan dana untuk kebutuhan dunia usaha.
Kemampuan perusahaan menghasilkan rate of return tercermin dari kinerja suatu perusahaan, salah satu analisis yang sering digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah analisis rasio dan informasi laporan keuangan yang disajikan emiten.
Rasio dan beberapa rasio margin laba dapat digunakan untuk meramalkan harga saham dimasa mendatang. Hal ini disebakan karena orientasi seorang investor dalam melakukan investasi pada saham adalah keuntungan yang besar, baik melalui dividen yang nanti diperoleh, maupun keutungan yang didapat dari menjual saham yang dimiliki pada saat  harga saham meningkat.
Rasio-rasio tersebut antara lain adalah Return on Invesment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) yang menunjukan rasio profitabilitas yang dapat  menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dam sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, jumlah saham dan lain sebagainya. (Sofyan Syafri, “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”, 2004 : 304)
Return on Invesment (ROI) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva untuk operasi perusahaan dalam aktiva perusahaan dalam usaha memperoleh laba. Sedangkan Earning Per Share (EPS) sering dijadikan investor atau calon investor dalam menganalisis kemampuan perusahaan mencetak laba berdasarkan jumlah saham yang dimilikinya. Unsur-unsur yang mempengaruhi Earning Per Share antara lain EAT (Earning After Tax) yang disebut juga keuntungan bersih, dan jumlah lembar saham. Dalam hal ini semakin banyak keuntungan bersih yang didapatkan perusahaan, maka semakin besar Earning Per Share  yang dihasilkan.
PT. MAYORA INDAH Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak dalam salah satu industri makanan olahan yang penting bagi Indonesia. Dilihat dari laporan keuangan setiap tahunnya, laporan keuangan perusahaan ini mengalami perubahan yang signifikan. Dilihat dari pertumbuhan Return On Invesment (ROI), terjadi penurunan yaitu dari 0,0167 pada tahun 1997 menjadi 0,0036 pada tahun 1998, sedangkan pada tahun 1999 ROI meningkat menjadi 0,0348 lalu kembali menurun yang dikarenakan perusahaan mengalami kerugian sehingga ROI pada tahun 2000 adalah sebesar -0,0178, kemudian pada tahun 2001, ROI meningkat hingga 0,0235. Pada tahun 2002, ROI kembali meningkat hingga 0,0897 dan pada tahun 2003 ROI menurun menjadi 0,0659. Kemudian pada tahun 2004 ROI kembali meningkat hingga 0,0665 dan menurun kembali pada tahun 2005 hingga mencapai 0,0313. Lalu pada tahun 2006, ROI meningkat hingga 0,0602, pada tahun 2007, ROI kembali mengalami peningkatan hingga menjadi 0,0748. Namun pada tahun 2008, ROI mengalami penurunan hingga 0,0671.
Sedangkan pertumbuhan Earning Per Share (EPS) yaitu sebesar Rp. 27,15 pada tahun 1997 dan menurun menjadi Rp. 6,30 pada tahun 1998. Kemudian EPS mengalami peningkatan menjadi Rp. 59,18 pada tahun 1999, dan perusahaan mengalami kerugian pada tahun 2000 sehingga EPS menjadi Rp. -30,49. Pada tahun 2001 EPS kembali meningkat menjadi Rp. 40,62 dan Rp. 155,87 pada tahun 2002. Lalu pada tahun 2003 EPS kembali mengalami penurunan hingga Rp. 110,38 dan pada tahun 2004, EPS meningkat mencapai Rp. 111,02. Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2005, EPS kembali menurun hingga Rp. 59,65. Selama 3 tahun berturut-turut EPS mengalami peningkatan yaitu Rp. 122,07 pada tahun 2006, Rp. 184,70 pada tahun 2007 dan Rp. 255,98 pada tahun 2008.
Selanjutnya jika dilihat dari pertumbuhan harga saham, pada tahun 1997 harga saham sebesar Rp. 475 mengalami penurunan hingga 10,53% menjadi Rp. 425 pada tahun 1998, kemudian pada tahun 1999 harga saham meningkat sebesar 123,53% sehingga harga saham pada tahun ini menjadi Rp. 950.
Pada tahun 2000 harga saham kembali menurun hingga Rp. 550 kemudian menurun kembali hingga 41,82% sehingga pada tahun 2001 harga saham menjadi Rp. 320. Kemudian pada tahun 2002 harga saham meningkat menjadi Rp. 380 dan harga saham terus meningkat hinggga mencapai Rp. 875 pada tahun 2003. Sedangkan pada tahun 2004 haga saham kembali meningkat hingga Rp. 1200.
Pada tahun 2005 terjadi penurunan pada haga saham sebesar 31,67% sehingga harga saham menjadi Rp. 820. Tahun 2006 harga saham mengalami peningkatan mencapai Rp. 1620. Dan harga saham terus meningkat hingga Rp. 1750 pada tahun 2007. Sedangkan pada tahun 2008 harga saham mengalami penurunan sebesar 34,86% menjadi Rp. 1140.
Sebagaimana layaknya suatu pasar maka harga saham terbentuk oleh adanya penawaran dan permintaan, hasil analisa dan prediksi dari para investor akan mengkibatkan terjadinya penawaran dan permintaan akan saham tertentu dan sejalan dengan itu akan terjadi perubahan harga maupun jumlah saham yang diperdagangkan tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi. Dalam hal ini, semakin tinggi Return On Invesment dan Earning Per Share maka penawaran dan permintaan atas saham pun meningkat dan harga saham pun menjadi naik.
Jika dilihat dari laporan keuangan PT. MAYORA INDAH Tbk. di atas, pada tahun 2001 Return On Invesment dan Earning Per Share mengalami kenaikan, akan tetapi harga saham menurun. Dan pada tahun 2003 Return On Invesment dan Earning Per Share mengalami penurunan, tetapi harga saham meningkat. Sedangkan pada tahun 2008 Return On Invesment dan harga saham mengalami penurunan, namun Earning Per Share mengalami kenaikan.
 Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul:
“PENGARUH RETURN ON INVESMENT (ROI) DAN PERUBAHAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM”

1.2    Identifikasi Masalah
 Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:
a.             Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio Return On Invesment terhadap perubahan harga saham?
b.            Apakah terdapat pengaruh pengaruh yang signifikan antara perubahan Earning Per Share terhadap perubahan harga saham?
c.             Berapa besar pengaruh  Return On Invesment dan perubahan Earning Per Share terhadap perubahan harga saham?



1.3    Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:
a.    Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Invesment terhadap perubahan harga saham.
b.    Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengaruh yang signifikan antara perubahan Earning Per Share terhadap perubahan harga saham.
c.    Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio Return On Invesment dan perubahan Earning Per Share terhadap perubahan harga saham.

1.4    Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak diantaranya:
a.   Bagi Investor
Hasil penelitian diharapakan dapat memberikan masukan bagi para investor untuk melihat sejauh mana perusahaan tempat ia menginvestasikan dananya agar dapat melaksanakan operasinya secara efisien sehingga memberikan keuntungan pada investornya.
b.   Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak manajemen perusahaan agar lebih memperhatikan kinerja keuangan perusahaannya, karena hal ini akan mempengaruhi peningkatan harga saham yang pada gilirannya akan mempengaruhi minat investor untuk menanamkan modalnya.
c.   Bagi Penulis
Hasil penelitian ini selain dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, dan memperdalam pemahaman mengenai rasio keuangan khususnya Return On Invesment dan Earning Per Share. Serta untuk membandingkan antara teori yang diperoleh selama perkuliahan dengan kenyataan yang benar-benar terjadi dalam perusahaan.
d.   Bagi Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan perbandingan serta persediaan bahan untuk studi bagi pihak yang memerlukan.

1.5    Kerangka Pemikiran
Investor sebagai pemilik modal dengan pengguna dana yang disebut emiten (perusahaan yang Go Public) hubungannya dijembatani oleh pasar modal, para investor terlebih dahulu melakukan penelitian terhadap emiten yang menerbitkan sahamnya di pasar modal, salah satu aspek yang menjadi bahan penelitian bagi pemodal adalah kemampuan emiten dalam menghasilkan laba. Apabila meningkat, maka secara teoritis harga saham juga meningkat.
Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu : faktor dari luar, perilaku investor dan kinerja keuangan emiten. Faktor dari luar meliputi penawaran dan permintaan atas saham, tingkat efisiensi pasar modal, tingkat resiko, tingkat inflasi suatu negara dan tingkat pajak.
Rasio yang digunakan oleh banyak investor untuk meramal apakah perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi investasi yang diindikasikan oleh harga saham diantaranya adalah Return On Invesment dan Earning Per Share.
Return On Invesment (ROI) atau tingkat pengembalian investasi menunjukan tingkat kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. Analisis tingkat pengembalian investasi dalam menganalisis laporan keuangan ini mempunyai makna dan peranan yang sangat penting, karena merupakan salah satu teknik yang menyeluruh (comprehensive). Return On Invesment  ini merupakan teknik analisis yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektifitas dari keseluruhan operasi perusahaan. ( Bambang Riyanto, 2001:215)                     
Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum berinvestasi. Earning Per Share menunjukkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham. Biasanya para investor tertarik pada laba yang lebih besar karena merupakan salah satu indikator utama keberhasilan suatu perusahaan dan kesejahteraan (ekonomis) para pemegang sahamnya.
Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik pada Earning Per Share (EPS), karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan menggambarkan prospek earning perusahaan di masa depan.
Saham adalah tanda bukti kepemilikan atau penyertaan pemegangnya atas perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut (Emiten). Saham juga merupakan bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perusahaan yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas). (Martono dan Agus Harjito, 2002:230)
Adapun pengaruh antara Return on Invesment terhadap harga saham yaitu rasio Return on Invesment menggambarkan efektifitas penggunaan aktiva operasi yang berarti kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang menanamkan modalnya di perusahaan. Tingkat Return on Invesment yang tinggi berarti kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kemakmuran pemegang sahamnya tinggi pula. Maka saham perusahaan tersebut akan menarik minat investor karena harga saham saat ini menjadi undervalued, pada saham yang bersangkutan.
Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik dengan Earning Per Share, karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan Earning Per Share yang besar karenahal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. (Lukman Syamsudin, 2002 : 66). Secara singkat dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai Earning Per Share tentu saja akan menyenangkan pemegang saham, karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.
Agus Sartono (2001:9) dalam buku yang berjudul “Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi”, menjelaskan bahwa kemakmuran pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimilikinya meningkat. Sementara itu, harga saham itu terbentuk di pasar modal dan ditentukan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham atau earning per share.
1.6.   Hipotesis


Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara hipotesis. Kemudian digunakan secara dasar penggunaan keputusan ataupun dasar penelitian lebih lanjut. (Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, 2004 : 306).
Berkaitan dengan permasalahan yang ada maka hipotesis yang digunakan dalam penilitian ini adalah hipotesis asosiatif yang merupakan jawaban sementara dari masalah asosiatif/hubungan.
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Maka hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Diduga Terdapat Pengaruh Yang Signifikan Antara Return On Invesment Dan Perubahan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Pada PT. Mayora Indah Tbk”



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang penulis lakukan dengan judul “Pengaruh Return On Invesment dan Perubahan Earning Per Share terhadap Perubahan Harga Saham pada PT. Mayora Indah Tbk dari tahun 1998-2008”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut ini :
a.    Selama kurun waktu 11 tahun, tingkat pengembalian investasi (return on invesment) yang terbesar yaitu pada tahun 2002 yaitu sebesar 8,97 %, ini menjelaskan bahwa perusahaan mampu mengelola aktivanya dengan baik. Sedangkan pada tahun 2000 adalah tahun dimana perolehan return on invesment yang paling kecil yaitu sebesar -1,78 % yang dikarenakan perusahaan mengalami kerugian.
Dan pada nilai Earning Per Share PT. Mayora Indah Tbk mengalami perubahan setiap tahunnya dan tahun 2008 merupakan nilai Earning Per Share  yang tertinggi selama kurun waktu 11 tahun. Sedangkan Earning Per Share  terendah terjadi pada tahun 2000 yang dikarenakan perusahaan mengalami kerugian.
Sedangkan pada harga saham, dalam kurun waktu 11 tahun, harga saham mengalami peningkatan dan penurunan. Setidaknya terjadi 5 kali penurunan harga saham. Harga saham tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 1750. Dan harga saham terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar Rp. 320.
b.    Menurut perhitungan Korelasi Parsial, korelasi antara return on invesment (X1) terhadap perubahan harga saham (Y), mempunyai koefisien korelasi parsial sebesar 0,3501 yang berarti hubungan antara return on invesment (X1) terhadap perubahan harga saham (Y) adalah rendah. Sedangkan berdasarkan hasil uji t, return on invesment terhadap perubahan harga saham dalam uji t, didapat hasil thitung sebesar 1,0571 sedangkan ttabel sebesar 2,306. Hasil tersebut menunjukan thitung < ttabel atau 1,0571 < 2,306, dengan demikian tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara return on invesment terhadap perubahan harga saham.
Sedangkan koefisien korelasi parsial antara perubahan earning per share (X2) terhadap perubahan harga saham (Y), pada perhitungan di atas adalah sebesar 0,4441 yang berarti hubungan antara perubahan earning per share (X2) terhadap perubahan harga saham (Y) adalah sedang. Berdasarkan hasil uji t, pengaruh perubahan earning per share terhadap perubahan harga saham dalam uji t, didapat hasil thitung sebesar 1,4021 sedangkan ttabel sebesar 2,306. Hasil tersebut menunjukan thitung < ttabel atau 1,4021 < 2,306, dengan demikian tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perubahan earning per share  terhadap perubahan harga saham.
c.    Pengaruh return on invesment (X1) dan perubahan earning per share (X2) terhadap perubahan harga saham (Y) memiliki hubungan yang sedang, hal ini dinyatakan berdasarkan perhitungan korelasi berganda dimana hasil perhitungan menunjukkan terdapat hubungan yang positif  antara Return On Invesment dan perubahan Earning Per Share secara bersama-sama dengan perubahan Harga Saham sebesar 0,5618 yang berarti hubungan ini dapat dinyatakan sedang. Sedangkan berdasarkan hasil uji f diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,8456 sedangkan nilai Ftabel pada taraf α 5% dengan derajat pembilang k-1 = 3-1 = 2 dan derajat penyebut digunakan n-k-1 = 11-2-1 = 8 maka diperoleh F tabel sebesar 4,46. Hasil tersebut menunjukan bahwa F hitung  < F tabel atau 1,8456 < 4,46. Hal ini menunjukan Ho diterima dan Ha ditolak, maka artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara return on invesment dan perubahan earning per share terhadap perubahan harga saham.
5.2 Saran
Berdasarkan uraian analisis dan pembahasan sebelumnya, maka saran-saran yang dapat diajukan agar bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan adalah sebagai berikut :
1.      Dengan melakukan pendekatan analisis rasio profitabilitas, dapat diketahui kemampuan perusahaan mencetak laba yang diukur dengan tingkat pengembalian aktiva (return on invesment) dan memastikan apakah kondisi perusahaan dalam posisi yang baik atau buruk dalam mengelola keseluruhan aktivanya. Dan Earning per share (EPS) menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham atau investor tertarik pada Earning Per Share yang besar, karena merupakan salah satu tolak ukur  keberhasilan suatu perusahaan. Semakin tinggi Return On Invesment dan Earning Per Share maka semakin tinggi harga saham.
Oleh karena itu, emiten dituntut agar dapat bekerja dengan baik karena semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Begitu juga sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka semakin besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan dan diperdagangkan.
  1. Dari hasil penelitian, Return On Invesment dan Perubahan Earning Per Share terhadap Perubahan harga saham diatas bagi perusahaan, Perubahan Earning Per Share mempunyai korelasi yang lebih besar terhadap harga saham daripada Return On Invesment. Untuk itu perusahaan harus dapat meningkatkan Laba bersih setelah pajak.
  2. Berdasarkan hasil uji F, menunjukan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara return on invesment dan perubahan earning per share terhadap perubahan harga saham. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2001 Return On Invesment dan Earning Per Share mengalami kenaikan, akan tetapi harga saham menurun. Dan pada tahun 2003 Return On Invesment dan Earning Per Share mengalami penurunan, tetapi harga saham meningkat. Sedangkan pada tahun 2008 Return On Invesment dan harga saham mengalami penurunan, namun Earning Per Share mengalami kenaikan. Dan pada tahun 2000 ROI, EPS dan harga saham menurun secara drastis yang dikarenakan perusahaan mengalami kerugian, untuk itu perusahaan dalam meningkatkan tingkat pengembalian aktiva harus mengelola aktivanya secara efektif dan efisien sehingga aktiva yang dimilikinya tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar